Dear reader,
Ini hari jumat.
Di pagi hari yang hangat ini kantorku terasa sepi. beberapa lampu masih belum menyala. setiap orang bersembunyi di kabinnya masing-masing, mungkin sedang mengecek email, membaca koran atau jejaring sosial. tak ada suara ngobrol, tak ada dering telepon, tak ada derit printer, suasana nyaris hening.
Tiba-tiba "kemesraan" yang romantis ini pecah seketika saat salah seorang bapak menyalakan lagu Alay - Lolita dengan volume super bombastis.
Alay... anak layangan...
Nongkrong pinggir jalan sama teman-teman..
Beberapa kepala nongol keluar. bermunculan mencari sumber suara bising yang alay itu sementara si pelaku dengan cengengesan melenggang pergi ke meja di sebelahku (bu. L) untuk sarapan. fyi, bu. L adalah pujasera gratis di ruanganku dan aku merasa beruntung menjadi salah satu tetangga terdekatnya. singkat kata berkumpulah pak. N (pelaku alay), pak. K, bu. L dan aku di meja bu. L sambil menggannyang keripik lumba-lumba..
pak. K : Nov, kamu tahu nggak kenapa kok kotamu itu dinamakan kota Malang ?
aku : setahu saya, nama "Malang" itu bahasa sansekerta yang diambil dari salah satu kitab di jaman kerajaan Singosari pak (sounds good enough)
pak. K : Singosari ? oww... yang rajanya Ken Arok itu ya ?
bu. L : iya pak, yang istrinya cantik banget Ken Dedes itu lho pak
pak. K manggut-manggut
pak. N : sebenernya Ken Dedes itu kayak gimana sih cantiknya sampek bisa bikin orang bunuh-bunuhan gitu ?
(awal pertanyaan yang menyesatkan)
pak. K : yang bikin Ken Arok sampek jatuh cinta itu apanya Ken Dedes ya ?
(menangkap sinyal dengan cepat)
bu. L : kalau nggak salah karena betisnya pak, ceritanya waktu si Ken Dedes mau naik..
aku : kuda!
bu. L : ow iya kuda, nah betisnya itu kelihatan sama Ken Arok. Nah dia langsung suka deh pak..kriuk..kriuk.. (makan kripik)
pak. N : masa cuma liat betis langsung nggak bisa tidur.. paling bukan betisnya bu, mungkin pahanya....
Rasanya aku pengen nyodorin keripik singkong ke pak. N sambil ngomong "udah bapak makan aja sono". Nih orang dari pagi mancing keributan mulu...
pak. K : lho kalau seingat saya bukan pahanya pak. N tapi celana dalamnya....
kontan tawaku meledak (sorry, but i can't help myself) sambil minggir pelan-pelan menuju komputerku sendiri (guys, i'm out!)
bu. L : ya gak lah pak, katanya betisnya Ken Dedes itu bersinar kayak berlian..
pak. K : bukan bu, celana dalamnya, saya ingat banget kok di pelajaran wawasan kebangsaan. saya nilainya paling tinggi (mana bukunya pak ? sini saya sobek-sobek, batinku) katanya "itu" nya bersinar, makanya itu Ken Arok sampek nggak bisa tidur.
aku langsung membayangkan iklan jam tangan Teive yang berubah jadi iklan cd Teive dan pembawa acaranya komat-kamit mengobral janji "bertahtakan berlian swarovski pemirsa.."
disaat aku cekikikan sendiri di depan komputer, tiba-tiba suara pak. K memanggil,
pak. K : nov, coba cariin di google, apa yang bikin Ken Arok tertarik oleh Ken Dedes ?
saat aku menoleh, wajah pak. K serius banget, mungkin tersinggung lihat aku tertawain argumennya dia. bu. L, pak. N senyum-senyum tapi mendukung untuk mencari kebenaran artikel itu di google.
Buset, ni orang-orang tua serius amat si..
Jadilah aku mencari di google dan akhirnya tetereret... ada sebuah buku yang berjudul "Keindahan Betis Ken Dedes" or something keluar di halaman google
aku : oke.. yang bener bu. L pak, betis!
Dalam hati lega juga, Ken Dedes yang kubayangkan adalah seorang ratu yang anggun, rapi, manis... bukannya kayak Xena - Warrior Princess yang kemana-mana teriak "li lii liiiiiii......" kayak indian ilang.
Aku nggak rela masak kota malang punya ratu warrior princess :(
so far... hope this absurb morning have not continue till the end of today..
Nova
nb : jadi laper, makan nyok...
about me
- anantasean
- it's me nova, so glad to meet you all and thanks for reading my blog. i'm private but love sharing with anyone. have fun :)
my lovely pals
Labels
tweet tweet
Thursday, March 24, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 komentar:
oh kendedes, jelas aku ga bisa nyaingin kamuu.. *lirik betis sendiri yang segede pentungan patih gajahmada
@indrunk : sama.. *lirik betis juga
aku minggu kemarin beli 3 bungkus keripik Lumba-Lumba yang manis di Sensa.
@devie : ada juga di palapa sebelah sutos, atau di kios-kios roti kecil sepanjangan jalan dinoyo :)
Post a Comment