Prita Mulyasari adalah seorang ibu rumah tangga yang terpaksa harus menanggung beban 204 juta hanya karena mengirim email berisi keluhan tentang pelayanan Rumah Sakit International Omni. Hanya berawal dari sebuah email, yang seharusnya bebas beredar di dunia maya dan bebas diakses oleh siapa saja.
Sebenarnya cerita ini sudah banyak sekali terdengar. Berita seorang nenek di Jawa Tengah yang harus bolak-balik ke pengadilan hanya karena dia telah mencuri 2 buah coklat, yang setelah disinyalir oleh media akan dipakai untuk bibit tanaman di kebunnya. Lalu dua orang laki-laki yang dituntut tahanan hanya karena mencuri sebuah semangka karena mengaku kehausan dan terpaksa mencuri buah semangka itu.
Berapa sih yang mereka curi dan berapa sih tuntutan yang balik menyerang mereka, itulah yang membuat drama hukum di Indonesia terlihat sangat menyedihkan.
Istilah David vs Goliath yang ditulis oleh yoris sangat tepat menggambarkan kisah-kisah heroik rakyat kecil melawan ketidak-adilan hukum di negeri ini.
Untungnya para pemburu berita tak pernah tidur, mereka menyajikan kenyataan tragis itu ke media dan hasilnya banyak pesan dan aksi prihatin masyarakat yang berdatangan untuk membantu : contohnya aksi Koin Untuk Prita ini.
sumber foto dari : Tjahjani Retno Wilis
Untuk informasi, kemarin di kantorku juga sudah menyisihkan beberapa koin yang mereka punya untuk Prita, meskipun tidak menghitung berapa uang yang berhasil di dapatkan tapi lumayan satu kotak kue penuh uang recehan. Bu Endang (thanks ibu..) koordinirnya dan dia langsung menyetorkan uang itu ke koordinator daerah Surabaya yang bertempat di taman Bungkul.
Aksi yang sangat mengena, Koin Untuk Prita adalah aksi bungkam masyarakat terhadap para petinggi hukum yang tak pernah bisa menegakkan hukum dengan adil. Koin yang merupakan uang pecahan terkecil dikumpulkan sampai bernilai jutaan rupiah. Semua elemen, tak perduli anak tk sampai tukang becak ikut menyumbang. Koin Untuk Prita sama seperti simbol perlawanan rakyat kecil pada para petinggi korup.Semoga kisah ini cukup mencoreng muka para pejabat itu dan semoga hukum di Indonesia bisa ditegakkan dengan adil.
talk later,
nova
0 komentar:
Post a Comment